Anda tahu arti cinta? Cinta ialah sebuah fitrah yang akan selalu ada di dalam diri insan walau daerah berlabuhnya mampu berganti-gati, hilang atau kembali. Ia bukan hanya untuk jalinan antar lawan jenis. Ia juga untuk jalinan seluruh kehidupan. Bila cinta harta, tentu inilah cinta. Bila cinta wanita, tentu juga cinta. Dan sebagainya. Ia ada di banyak sekali daerah dimana beliau mau menempatinya.
Bila mengkaitkan cinta untuk jalinan antar lawan jenis, maka akan berhadapan dua jenis cinta. Ada cinta biologis dan sejati alias murni.
Apakah ada yang salah dengan pembagian cinta di atas? Silahkan anda menyalahkan pembagian ini. Namun aku akan menjelaskan keduanya. Karena pembagian ini hanya sekedar untuk memahami mengenai arti cinta pada lawan jenis.
Bila memang anda mencintai lawan jenis saat masa puber datang, masa remaja, maka ada makna apa dalam hal ini? Silahkan anda bayangkan saat mencintai lawan jenis. Apa yang anda rasakan pada lawan jenis? Anda mencicipi jantung berdegup kencang, gugup, merasa ada getaran di tubuh dan ada reaksi di kelamin. Setuju?
Apakah ini cinta atau memang nafsu biologis? Ini benar-benar cinta. Cinta yang mirip ini ialah rasa ketertarikan pada sesuatu yang sesuai dengan nafsu biologisnya. Disebut juga cinta biologis. Bila memang nafsu biologisnya tertarik pada lawan jenis yang berambut merah, berkulit putih dan berhidung mancung, maka itulah pilihannya.
Coba anda perhatikan orang yang tidak normal. Misal penyuka sesama jenis. Kira-kira akan mencintai lawan jenis tidak? Tidak akan mencinta lawan jenis dalam segi biologis. Karena memang nafsu biologis tidak memperlihatkan daerah untuk lawan jenis.
Contoh lagi yang gampang. Begini, anda menyukai lawan jenis. Secara umum, anda menyukai lawan jenis. Karena anda normal. Namun lawan jenis yang mirip apa? Nah, pasti anda akan memilih lagi yang sesuai dengan nafsu biologisnya. Anda akan memilih lawan jenis yang berambut ikal, berbadan kurus, dan berbibir tipis. Bila anda melihat lawan jenis yang berbeda, maka belum tentu tertarik dengannnya padahal sama-sama lawan jenis.
Pengertian cinta sejati tidak memandang siapa yang dicintainya. Ia hanya memandang sesuatu yang layak dicintainya. Bisa mencintai sesama jenis dan tentu mampu mencintai lawan jenis. Karena tujuannya bukan lagi untuk pemenuhan nafsu biologis tetapi sudah kepada pemenuhan jiwa akan kebaikan-kebaikan cinta. Inilah cinta sejati.
Bukan berarti orang yang mencintai sesama jenis dikatakan tidak normal. Kalau tidak normal, maka tidak normal juga mencintai orang tua, mencintai saudara kandung dan mencintai diri kita sendiri. Walau arah cinta sejati mampu ke kekasih, sesama jenis, saudara kandung atau orang tua, tetap dikatakan normal.
Bila ada orang yang berkata cinta namun sering menyakiti pasangan maka pasti hanya sedikit cinta sejati yang ada di dalam dirinya. Hanya cinta biologis yang ada di dalam dirinya. Karena memang tidak ada kebaikan-kebaikan dalam korelasi cintanya.
Untuk itu, penting kita memiliki cinta sejati alasannya ialah tujuan cinta sejati ialah untuk pemenuhan jiwa pada kebaikan-kebaikan cinta.
***
Cinta biologis ialah sebagai bentuk kenormalan seorang insan saja. Layaknya hewan yang memiliki ketertarikan pada lawan jenis di dunia hewan. Karena tujuannya ialah biar mau menjalin korelasi seksual dengan dasar pernikahan. Pada ujungnya untuk mengembangbiakkan makhluk hidup: dalam hal ini manusia.
Namun cinta biologis tanpa dicampuri kesejatiannya, akan mengalami penurunan seiring daya tarik lawan jenisnya menurun. Sehingga perlu kesejatian cinta biar mampu mendapatkan apa adanya. Walau secara biologis menurun namun tidak menurunkan rasa tanggungjawab, perhatian, dan sikap baik lainnya.
Cinta biologis ibaranya jasad dan cinta sejati mirip ialah ruhnya. Jasad akan memilih jasad dan ruh akan memilih ruh. Namun jasad mudah luntur dan ruh tetap kekal. Sehingga tidak absurd jika ada orang yang selalu mencintai kekasih walau jasad sudah terkubur dalam tanah. Karena yang berafiliasi ialah ruh dengan ruh. Sumber http://mutiaracintax.blogspot.com/

Bila mengkaitkan cinta untuk jalinan antar lawan jenis, maka akan berhadapan dua jenis cinta. Ada cinta biologis dan sejati alias murni.
Apakah ada yang salah dengan pembagian cinta di atas? Silahkan anda menyalahkan pembagian ini. Namun aku akan menjelaskan keduanya. Karena pembagian ini hanya sekedar untuk memahami mengenai arti cinta pada lawan jenis.
1. Arti Cinta Biologis
Kapan anda jatuh cinta pada lawan jenis? Apakah semenjak kecil anda sudah mencintai lawan jenis? Tentu tidak kan? Yang pasti anda sudah mampu mencintai lawan jenis saat sudah tahu wacana cinta dan sudah berumur remaja. Anda sepakat dalam hal untuk pengertian cinta biologis ini?Bila memang anda mencintai lawan jenis saat masa puber datang, masa remaja, maka ada makna apa dalam hal ini? Silahkan anda bayangkan saat mencintai lawan jenis. Apa yang anda rasakan pada lawan jenis? Anda mencicipi jantung berdegup kencang, gugup, merasa ada getaran di tubuh dan ada reaksi di kelamin. Setuju?
Apakah ini cinta atau memang nafsu biologis? Ini benar-benar cinta. Cinta yang mirip ini ialah rasa ketertarikan pada sesuatu yang sesuai dengan nafsu biologisnya. Disebut juga cinta biologis. Bila memang nafsu biologisnya tertarik pada lawan jenis yang berambut merah, berkulit putih dan berhidung mancung, maka itulah pilihannya.
Coba anda perhatikan orang yang tidak normal. Misal penyuka sesama jenis. Kira-kira akan mencintai lawan jenis tidak? Tidak akan mencinta lawan jenis dalam segi biologis. Karena memang nafsu biologis tidak memperlihatkan daerah untuk lawan jenis.
Contoh lagi yang gampang. Begini, anda menyukai lawan jenis. Secara umum, anda menyukai lawan jenis. Karena anda normal. Namun lawan jenis yang mirip apa? Nah, pasti anda akan memilih lagi yang sesuai dengan nafsu biologisnya. Anda akan memilih lawan jenis yang berambut ikal, berbadan kurus, dan berbibir tipis. Bila anda melihat lawan jenis yang berbeda, maka belum tentu tertarik dengannnya padahal sama-sama lawan jenis.
2. Arti Cinta Sejati
Bila hanya tertarik pada lawan jenis dan tertarik pada jenis yang terpilih sesuai nafsu biologisnya maka ini belum dikatakan cinta sejati. Bila memang kondisi lawan jenis bermetamorfosis sosok yang tidak disukai nafsu biologisnya, apakah dijamin masih ada cinta? Tentu akan berkurang rasa cintanya. Karena memang belum ada cinta sejati yang besar dalam hatinya.Pengertian cinta sejati tidak memandang siapa yang dicintainya. Ia hanya memandang sesuatu yang layak dicintainya. Bisa mencintai sesama jenis dan tentu mampu mencintai lawan jenis. Karena tujuannya bukan lagi untuk pemenuhan nafsu biologis tetapi sudah kepada pemenuhan jiwa akan kebaikan-kebaikan cinta. Inilah cinta sejati.
Bukan berarti orang yang mencintai sesama jenis dikatakan tidak normal. Kalau tidak normal, maka tidak normal juga mencintai orang tua, mencintai saudara kandung dan mencintai diri kita sendiri. Walau arah cinta sejati mampu ke kekasih, sesama jenis, saudara kandung atau orang tua, tetap dikatakan normal.
Bila ada orang yang berkata cinta namun sering menyakiti pasangan maka pasti hanya sedikit cinta sejati yang ada di dalam dirinya. Hanya cinta biologis yang ada di dalam dirinya. Karena memang tidak ada kebaikan-kebaikan dalam korelasi cintanya.
Untuk itu, penting kita memiliki cinta sejati alasannya ialah tujuan cinta sejati ialah untuk pemenuhan jiwa pada kebaikan-kebaikan cinta.
***
Cinta biologis ialah sebagai bentuk kenormalan seorang insan saja. Layaknya hewan yang memiliki ketertarikan pada lawan jenis di dunia hewan. Karena tujuannya ialah biar mau menjalin korelasi seksual dengan dasar pernikahan. Pada ujungnya untuk mengembangbiakkan makhluk hidup: dalam hal ini manusia.
Namun cinta biologis tanpa dicampuri kesejatiannya, akan mengalami penurunan seiring daya tarik lawan jenisnya menurun. Sehingga perlu kesejatian cinta biar mampu mendapatkan apa adanya. Walau secara biologis menurun namun tidak menurunkan rasa tanggungjawab, perhatian, dan sikap baik lainnya.
Cinta biologis ibaranya jasad dan cinta sejati mirip ialah ruhnya. Jasad akan memilih jasad dan ruh akan memilih ruh. Namun jasad mudah luntur dan ruh tetap kekal. Sehingga tidak absurd jika ada orang yang selalu mencintai kekasih walau jasad sudah terkubur dalam tanah. Karena yang berafiliasi ialah ruh dengan ruh. Sumber http://mutiaracintax.blogspot.com/