Cinta Selalu Ada
Oleh Leriani Buton
Cinta bukanlah sesuatu hal yang tabu lagi untuk dikenal
Banyak orang merasa bahagia karena cinta
Cinta akan menjadi sebuah kasih sayang...
Jika orang yang dicintai membalas cinta yang diberikan
Namun, cinta akan menjadi amarah….
Jika orang yang dicintai malah mendustainya….
Cinta takkan pernah mati
Melainkan akan tetap tumbuh disetiap
Pori-pori dan ajaran darah umat manusia
Hingga tamat waktu…
Makassar benar-benar mengagumkan di kala pagi hari. Udaranya sejuk, suasananya tenang dan terasa menyenangkan. Tanpa ku sadari setahun sudah saya berada di kota impianku. Hmmm,,,, semakin di pandang semakin terasa damai.
Pagi yang cerah ini saya dihadapakan dengan alam yang hijau dan langit yang cerah untuk menyambut datangnya sinar mentari pagi. Sesekali di arah timur, terlihat kemuning emas yang membahana, bunyi kendaraan yang berlalu lalang dan bunyi si andal merah yang selalu membangunkan seluruh umat di pagi hari. Meskipun semuanya terasa bising dan tak enak didengar. Namun bagiku itu semua ialah keterpaduan bunyi musik yang indah. Hembusan angin pun seolah tak mau kalah untuk menunjukkan nadanya sendiri. Hati, jiwa, dan perasaanku pun ikut terbawa dengan semua itu. Maha besar Tuhan yang telah menciptakan semua keindahan ini. Subhanallah….
Di awal tahun 2012 ini, semua harus berubah. Tentunya menjadi lebih baik. Hah,,, kisah di tahun 2012 akan segera di mulai. Dan yang pastinya bersiaplah untuk semua yang akan datang padamu. Tetap semangattttt……!!!!!!!
Hari kedua di tahun gres ini, saya menemukan sahabat gres yang begitu baik. Dia selalu mengajakku chering di setiap waktunya. Dia ialah arvian. Arvian ialah sahabat satu kampus dan satu fakultas denganku. Selama ini saya tak menyadarinya, karena dulu saya tergolong orang yang kurang bergaul dan juga pendiam. Kalaupun ada temanku, ia hanyalah Narnia dan jesica. Arvian ialah mahasiswa yang berakal namun terkadang tak pernah beruntung. Ada satu hal yang mesti diubah olehnya, sikap malasnya yang selalu menggerogoti dirinya.
Terkadang ia sering datang terlambat disaat jam kuliah sudah dimulai. Bahkan ada yang lebih parah dari itu, banyak peran yang ia lalaikan. Aku tahu semua ini, karena ternyata Arvian cukup terkenal di kampus dengan julukan si malas. Dia hanya butuh motivasi. Entahlah apa yang membuat ia ibarat itu. Akupun tak tahu. Aku tak berani menanyakannya, karena saya takut menyakiti persaannya. Terlalu sulit bagiku mencari sahabat yang mampu di percaya, itulah yang menyebabkanku berusaha untuk menjaga persahabatan ini.
Hari-hari gres menggelut dalam hidupku, Arvian sahabat baikku selalu hadir di setiap lembar hari-hariku. Semakin lama, saya merasa ia semakin berubah. Berubah menjadi anak yang manis. Sekarang ia sudah mulai mencar ilmu membuang rasa malasnya dengan selalu tepat waktu mengikuti jadwal kuliah dan selalu mengerjakan tugas-tugas kampus. Hah,,, saya bahagia dengan perubahannya itu. Hal itu membuatku semakin yakin akan sebuah perubahan. Akhirnya hal yang baik terjadi juga padanya. Memang benar apa yang sering di katakan oleh Guru SMA ku dulu, “selalu ada jalan untuk menuju ke arah yang lebih baik.” Namun, tak jarang jalan yang kita tempuhi itu selalu mulus. Tetapi ada cara untuk memuluskannya yaitu jangan pernah melupakan Tuhan di setiap hal apapun yang kita lakukan. Dan keyakinan untuk berubah harus lebih besar dari pada sebuah keegoisan. Yakinlah!!!! Tuhan selalu ada di setiap hal apapun yang kita lakukan. Dan yang pastinya Dia selalu mengawasi kita.
Hari yang cerah untuk jiwaku yang cerah dikala ini. Entahlah apa yang tengah terjadi denganku. Aku merasa semuanya terasa menyenangkan bila bersama dengan Arvian. Ya Tuhan… saya takut, persaan ini ialah cinta? Aku takut menghancurkan persahabatan yang baik ini hanya karena keegoisanku untuk memilikinya.
Setiap kali bertemu dengan Arvian, pasti hatiku terasa deg-degkan. Namun, saya berusaha menyembunyikannya dan berusaha biar ia tidak tahu apapun yang saya rasakan terhadapnya. Kami selalu bertemu di perpustakaan untuk mencar ilmu bersama. Semua itu membuatku bahagia. Lambat laun perasaan ini menggerogoti hatiku. Hah,,, saya pasti mampu menanganinya. Ya, bisa!
Hingga di suatu hari, Arvian memanggilku. Dia ingin mengatakan sesuatu ke padaku.
“Vi, boleh nda’ saya nanya sesuatu ama kamu?” tanya Arvian serius.
“ hm… tentu saja” Jawabku.
“Kelihatannya kau tidak suka menjalin suatu relasi pacaran?”. Hahahahaha……. Aku tertawa lucu!
“Ternyata cuman ini yang ingin kau tanyakan padaku? kau benar-benar membuatku ingin tertawa.” Aku tetawa ngakak. Namun, semuanya terhenti ketika Arvian menatapku dengan serius. Sumpah,,. Bola matanya itu benar-benar indah. Matanya mencerminkan suatu ketulusan yang membuatku eksklusif terpaku menatapnya.
“Aku serius Vi. Kita kan sahabatan, jadi kau mampu donk jawab pertanyaanku?” wajah berharap.
“Hm,,,, gimana yach harus mengatakannya? saya juga resah ngejelasinnya. Intinya saya harus menyelesaikan semua studiku dulu gres dech saya mampu pacaran.” nada meyakinkan.
“Cuman itu doank?” Tanya Arvian padaku. Sebenarnya sich ada masa laluku yang suram and sorry saya ga’ mampu certain ke kamu. Maaf yach! ini bukan pelit, tapi ini rahasia. Hehehe…..” Wajah meyakinkan dariku.
“Ok, saya mampu engerti kok”. Akupun merasa penasaran dan balik bertanya kepada dia.
“Bdw, kenapa kau tanyakan hal itu padaku?” tanyaku penasaran.
“tidak , cuman pengen tahu aja” jawab Arvian. Selepas itu, saya dan Arvian pun melupakan semuanya. Dan kami pun berpisah karena saya mesti melanjutkan jam kuliahku.
Di kost,,,,
Sambi menggoreskan tinta di atas kertas putih diaryku. “Apa sebetulnya yang dipikirkan Arvian?” Tanya hatiku. Hah, saya berharap ia hanya sekedar ingin tahu, bukan karena ia memiliki perasaan yang sama sepertiku.
Entah apa yang terjadi, saya mendengar kabar Arvian dan jesica kini sudah jadian. Ya Allah,,, mengapa hal ibarat ini terulang lagi padaku? Ketika saya mulai mencintai seseorang, ternyata ia mencintai orang lain. Sulit bagiku melihat mereka berdua selalu bersama. Aku sebagai sahabat, hanya mampu ikut mencicipi kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua sahabatku. Namun, sebagai seorang wanita jauh didasar hatiku yang terdalam ada luka yang sulit untuk diobati.
Arvian kini jarang bersamaku. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama jesica. Kalaupun disaat saya membutuhkannya, ia selalu membuat banyak alasan untuk tidak mampu bertemu denganku. Hah,,, saya benar-benar kehilangan dia.
“Maafkan atas semua kebodohan, keegoisan, dan semua kesalahan yang ku perbuat. Aku hanya ingin kau bicara padaku lagi. Jangan mendiami diriku ibarat ini. Ini semua membuatku tersiksa”.
Lambat laun setelah semua yang kulalui, kini saya menikmati kesendirian ini dengan menata kehidupanku yang baru. Tak ada yang harus saya sesali. Aku hanya butuh sebuah keyakinan untuk mampu bangun menjadi diriku Vianda Amryta renaldy kayak dulu lagi. Menjadi pribadi yang tegar tanpa harus menangisi kenyataan yang menimpaku. Dunia ini begitu luas, sehingga saya tak harus merasa sempit untuk hidup di dunia ini. Tak ada yang mampu membuatku jatuh lagi.
Hingga suatu hari, Arvian datang padaku. Dia ingin memulai semuanya ibarat sebelum-sebelumya. Dan saya mendapatkan ia lagi sebagai sahabatku. Rasa yang dulu pernah ada kini telah terkikis habis oleh sang waktu. Kalaupun masih tersisa itu mungkin 0,01%. Dan rasa 99,99% yang tersisa hanyalah persaan sebagai sahabat.
Ketika Arvian meminta maaf alasannya ialah sudah menelantarkan persahabatan kami selama ini. Dan berharap kami mampu menjadi sahabat kayak dulu lagi, saya menerimanya dengan tangan terbuka. Ada satu hal yang selalu tertanam di pikiranku. Menurutku, semakin banyak sahabat, semakin banyak rezeki yang bakalan datang. Hehehe….
Aku tak mungkin tidak mendapatkan Arvian menjadi sahabataku lagi. Karena Aku hidup di dunia ini bukan hanya sendiri dan terlebih lagi saya tak ingin rasa benci mengalahkan kekuatan cinta persahabat kami selama ini. Selain itu saya tak ingin menyakiti ia dengan tidak menerimanya sebagai sahabataku lagi. Aku hidup di dunia ini bukan untuk menyakiti orang lain. Tapi, Aku hidup di dunia ini untuk menabur kebahagiaan di setiap lembar-lembar kehidupanku bersama orang-orang yang mencintaiku, dan orang yang saya cintai.
Semuanya akan berjalan dengan baik. Itulah kata yang selalu ku tanamkan di dalam hatiku biar mampu melegakan apapun yang saya lakukan. Tetap optimis dan membuat keyakinan bahwa semuanya akan berakhir dengan bahagia. Bahagia bukan berarti harus membuatnya selalu menjadi sempurna. Tapi bagaiman kita mampu membuat orang lain tersenyum tanpa harus membuat sesuatu terlihat istimewa.
Hm…. Awan hitam menutupi cerahnya langit sore di makassar. Mungkin sebentar lagi bakalan turun hujan. Di beranda kost, saya duduk sendiri sambil memegang buku diaryku. Akupun melongo dan memikirkan semua yang telah terjadi. Sambil mengingat kembali semua kenangan-kenangan pahit maupun manis bersama semua sahabat-sahabatku. Setelah itu saya pun teringat Arvian, sahabatku. Sambil mengingat kenangan bersamanya, saya meggoreskan tinta hitam diatas kertas putih diaryku.
“Aku mencintainya bukan karena keegoisanku, tapi saya mencintainya karena ia ialah milik Yang Maha Kuasa. Aku tak harus menuntutnya untuk mengikuti semua apapun yang saya mau. Yang saya inginkan hanyalah kebersamaan di setiap langkah. Bila ternyata ia mempunyai rasa yang sama ibarat yang saya miliki, saya yakin Tuhan akan memudahkan jalannya untuk mampu menemukan rasa itu. Tetaplah bahagia bersama jesica, walau itu membuatku sakit. Aku sudah mengikhlaskan semuanya. Mungkin ini ialah jalan terbaik untukku, ia dan jesica. Aku tak ingin menyakiti hati jesica dengan cara merampas semua perhatiannya. Bila saya tak mendapatkan hatinya sebagai pacar. Aku berharap, saya mendapatkan hatinya sebagai sahabat.”
Genggaman Cinta-Mu
Cinta ialah anugrah dari yang maha kuasa
Semua orang memilkinya
Dan berhak mendapatkannya
Cinta bukanlah suatu musuh yang harus di benci
Tapi ia ialah sahabat yang akan selalu menemani….
Menemani di kala suka maupun duka
Terimakasih Ya Tuhan….
Karena telah menunjukkan cinta-Mu padaku
Melalui sosok orang-orang yang menyayangiku
Aku berharap, Engkau takkan pernah meninggalkanku
Dan takkan pernah melepaskan genggaman cinta-Mu untukku…..
Hidup memang susah untuk di tebak. Semuanya berjalan seakan sebuah cerita.
Cerita hidup yang harus kita jalani dan lalaui satu persatu. Aku berfikir, bila saya sudah melangkah kedepan, maka saya akan terus melangkah walau tekadang harus membuatku terjatuh. Namun, saya takkan pernah berhenti untuk terus melangkah. Aku akan menganggap di kisah hidup ini akulah yang jadi tokoh utamanya. Dan saya tak ingin digantikan menjadi peran pembantu di kisah hidupku sendiri. Tetap tersenyum dengan semua cobaan yang kuhadapi. Akan ku katakan pada setiap problem yang kuhadapi, jika saya tidak sendiri dan saya masih punya Tuhan yang selalu menyayangiku. Aku tahu disetiap serat lembar kehidupanku selalu ada cinta yang terselip untukku. Cinta itu datang dari Tuhanku, kedua orang tuaku, keluargaku, sahabat-sahabatku, dan orang-orang yang menyayangiku. Semangat!!!! ^_^
THE END
“ Tak ada cinta yang lebih mengagumkan selain cinta yang diberikan Tuhan kepada kita. Jagalah cinta yang ada pada dirimu dikala ini! Jangan nodai cintamu hanya karena sebuah keegoisan. Jika kau salah memberi cinta, maka cinta itu hanya akan menyakiti dirimu sendiri.”
Terimakasih Cinta…. ^_@
Demikian cerita cinta kali ini, simak juga kisah lainnya di blog ini.
artikel terkait :
cerita cinta - sebening embun
cerita cinta - setelah kepergianmu Sumber http://eposlima.blogspot.com
Oleh Leriani Buton
Cinta bukanlah sesuatu hal yang tabu lagi untuk dikenal
Banyak orang merasa bahagia karena cinta
Cinta akan menjadi sebuah kasih sayang...
Jika orang yang dicintai membalas cinta yang diberikan
Namun, cinta akan menjadi amarah….
Jika orang yang dicintai malah mendustainya….
Cinta takkan pernah mati
Melainkan akan tetap tumbuh disetiap
Pori-pori dan ajaran darah umat manusia
Hingga tamat waktu…
Makassar benar-benar mengagumkan di kala pagi hari. Udaranya sejuk, suasananya tenang dan terasa menyenangkan. Tanpa ku sadari setahun sudah saya berada di kota impianku. Hmmm,,,, semakin di pandang semakin terasa damai.
Pagi yang cerah ini saya dihadapakan dengan alam yang hijau dan langit yang cerah untuk menyambut datangnya sinar mentari pagi. Sesekali di arah timur, terlihat kemuning emas yang membahana, bunyi kendaraan yang berlalu lalang dan bunyi si andal merah yang selalu membangunkan seluruh umat di pagi hari. Meskipun semuanya terasa bising dan tak enak didengar. Namun bagiku itu semua ialah keterpaduan bunyi musik yang indah. Hembusan angin pun seolah tak mau kalah untuk menunjukkan nadanya sendiri. Hati, jiwa, dan perasaanku pun ikut terbawa dengan semua itu. Maha besar Tuhan yang telah menciptakan semua keindahan ini. Subhanallah….
Di awal tahun 2012 ini, semua harus berubah. Tentunya menjadi lebih baik. Hah,,, kisah di tahun 2012 akan segera di mulai. Dan yang pastinya bersiaplah untuk semua yang akan datang padamu. Tetap semangattttt……!!!!!!!
Hari kedua di tahun gres ini, saya menemukan sahabat gres yang begitu baik. Dia selalu mengajakku chering di setiap waktunya. Dia ialah arvian. Arvian ialah sahabat satu kampus dan satu fakultas denganku. Selama ini saya tak menyadarinya, karena dulu saya tergolong orang yang kurang bergaul dan juga pendiam. Kalaupun ada temanku, ia hanyalah Narnia dan jesica. Arvian ialah mahasiswa yang berakal namun terkadang tak pernah beruntung. Ada satu hal yang mesti diubah olehnya, sikap malasnya yang selalu menggerogoti dirinya.
Terkadang ia sering datang terlambat disaat jam kuliah sudah dimulai. Bahkan ada yang lebih parah dari itu, banyak peran yang ia lalaikan. Aku tahu semua ini, karena ternyata Arvian cukup terkenal di kampus dengan julukan si malas. Dia hanya butuh motivasi. Entahlah apa yang membuat ia ibarat itu. Akupun tak tahu. Aku tak berani menanyakannya, karena saya takut menyakiti persaannya. Terlalu sulit bagiku mencari sahabat yang mampu di percaya, itulah yang menyebabkanku berusaha untuk menjaga persahabatan ini.
Hari-hari gres menggelut dalam hidupku, Arvian sahabat baikku selalu hadir di setiap lembar hari-hariku. Semakin lama, saya merasa ia semakin berubah. Berubah menjadi anak yang manis. Sekarang ia sudah mulai mencar ilmu membuang rasa malasnya dengan selalu tepat waktu mengikuti jadwal kuliah dan selalu mengerjakan tugas-tugas kampus. Hah,,, saya bahagia dengan perubahannya itu. Hal itu membuatku semakin yakin akan sebuah perubahan. Akhirnya hal yang baik terjadi juga padanya. Memang benar apa yang sering di katakan oleh Guru SMA ku dulu, “selalu ada jalan untuk menuju ke arah yang lebih baik.” Namun, tak jarang jalan yang kita tempuhi itu selalu mulus. Tetapi ada cara untuk memuluskannya yaitu jangan pernah melupakan Tuhan di setiap hal apapun yang kita lakukan. Dan keyakinan untuk berubah harus lebih besar dari pada sebuah keegoisan. Yakinlah!!!! Tuhan selalu ada di setiap hal apapun yang kita lakukan. Dan yang pastinya Dia selalu mengawasi kita.
Hari yang cerah untuk jiwaku yang cerah dikala ini. Entahlah apa yang tengah terjadi denganku. Aku merasa semuanya terasa menyenangkan bila bersama dengan Arvian. Ya Tuhan… saya takut, persaan ini ialah cinta? Aku takut menghancurkan persahabatan yang baik ini hanya karena keegoisanku untuk memilikinya.
Setiap kali bertemu dengan Arvian, pasti hatiku terasa deg-degkan. Namun, saya berusaha menyembunyikannya dan berusaha biar ia tidak tahu apapun yang saya rasakan terhadapnya. Kami selalu bertemu di perpustakaan untuk mencar ilmu bersama. Semua itu membuatku bahagia. Lambat laun perasaan ini menggerogoti hatiku. Hah,,, saya pasti mampu menanganinya. Ya, bisa!
Hingga di suatu hari, Arvian memanggilku. Dia ingin mengatakan sesuatu ke padaku.
“Vi, boleh nda’ saya nanya sesuatu ama kamu?” tanya Arvian serius.
“ hm… tentu saja” Jawabku.
“Kelihatannya kau tidak suka menjalin suatu relasi pacaran?”. Hahahahaha……. Aku tertawa lucu!
“Ternyata cuman ini yang ingin kau tanyakan padaku? kau benar-benar membuatku ingin tertawa.” Aku tetawa ngakak. Namun, semuanya terhenti ketika Arvian menatapku dengan serius. Sumpah,,. Bola matanya itu benar-benar indah. Matanya mencerminkan suatu ketulusan yang membuatku eksklusif terpaku menatapnya.
“Aku serius Vi. Kita kan sahabatan, jadi kau mampu donk jawab pertanyaanku?” wajah berharap.
“Hm,,,, gimana yach harus mengatakannya? saya juga resah ngejelasinnya. Intinya saya harus menyelesaikan semua studiku dulu gres dech saya mampu pacaran.” nada meyakinkan.
“Cuman itu doank?” Tanya Arvian padaku. Sebenarnya sich ada masa laluku yang suram and sorry saya ga’ mampu certain ke kamu. Maaf yach! ini bukan pelit, tapi ini rahasia. Hehehe…..” Wajah meyakinkan dariku.
“Ok, saya mampu engerti kok”. Akupun merasa penasaran dan balik bertanya kepada dia.
“Bdw, kenapa kau tanyakan hal itu padaku?” tanyaku penasaran.
“tidak , cuman pengen tahu aja” jawab Arvian. Selepas itu, saya dan Arvian pun melupakan semuanya. Dan kami pun berpisah karena saya mesti melanjutkan jam kuliahku.
Di kost,,,,
Sambi menggoreskan tinta di atas kertas putih diaryku. “Apa sebetulnya yang dipikirkan Arvian?” Tanya hatiku. Hah, saya berharap ia hanya sekedar ingin tahu, bukan karena ia memiliki perasaan yang sama sepertiku.
Entah apa yang terjadi, saya mendengar kabar Arvian dan jesica kini sudah jadian. Ya Allah,,, mengapa hal ibarat ini terulang lagi padaku? Ketika saya mulai mencintai seseorang, ternyata ia mencintai orang lain. Sulit bagiku melihat mereka berdua selalu bersama. Aku sebagai sahabat, hanya mampu ikut mencicipi kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua sahabatku. Namun, sebagai seorang wanita jauh didasar hatiku yang terdalam ada luka yang sulit untuk diobati.
Arvian kini jarang bersamaku. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama jesica. Kalaupun disaat saya membutuhkannya, ia selalu membuat banyak alasan untuk tidak mampu bertemu denganku. Hah,,, saya benar-benar kehilangan dia.
“Maafkan atas semua kebodohan, keegoisan, dan semua kesalahan yang ku perbuat. Aku hanya ingin kau bicara padaku lagi. Jangan mendiami diriku ibarat ini. Ini semua membuatku tersiksa”.
Lambat laun setelah semua yang kulalui, kini saya menikmati kesendirian ini dengan menata kehidupanku yang baru. Tak ada yang harus saya sesali. Aku hanya butuh sebuah keyakinan untuk mampu bangun menjadi diriku Vianda Amryta renaldy kayak dulu lagi. Menjadi pribadi yang tegar tanpa harus menangisi kenyataan yang menimpaku. Dunia ini begitu luas, sehingga saya tak harus merasa sempit untuk hidup di dunia ini. Tak ada yang mampu membuatku jatuh lagi.
Hingga suatu hari, Arvian datang padaku. Dia ingin memulai semuanya ibarat sebelum-sebelumya. Dan saya mendapatkan ia lagi sebagai sahabatku. Rasa yang dulu pernah ada kini telah terkikis habis oleh sang waktu. Kalaupun masih tersisa itu mungkin 0,01%. Dan rasa 99,99% yang tersisa hanyalah persaan sebagai sahabat.
Ketika Arvian meminta maaf alasannya ialah sudah menelantarkan persahabatan kami selama ini. Dan berharap kami mampu menjadi sahabat kayak dulu lagi, saya menerimanya dengan tangan terbuka. Ada satu hal yang selalu tertanam di pikiranku. Menurutku, semakin banyak sahabat, semakin banyak rezeki yang bakalan datang. Hehehe….
Aku tak mungkin tidak mendapatkan Arvian menjadi sahabataku lagi. Karena Aku hidup di dunia ini bukan hanya sendiri dan terlebih lagi saya tak ingin rasa benci mengalahkan kekuatan cinta persahabat kami selama ini. Selain itu saya tak ingin menyakiti ia dengan tidak menerimanya sebagai sahabataku lagi. Aku hidup di dunia ini bukan untuk menyakiti orang lain. Tapi, Aku hidup di dunia ini untuk menabur kebahagiaan di setiap lembar-lembar kehidupanku bersama orang-orang yang mencintaiku, dan orang yang saya cintai.
Semuanya akan berjalan dengan baik. Itulah kata yang selalu ku tanamkan di dalam hatiku biar mampu melegakan apapun yang saya lakukan. Tetap optimis dan membuat keyakinan bahwa semuanya akan berakhir dengan bahagia. Bahagia bukan berarti harus membuatnya selalu menjadi sempurna. Tapi bagaiman kita mampu membuat orang lain tersenyum tanpa harus membuat sesuatu terlihat istimewa.
Hm…. Awan hitam menutupi cerahnya langit sore di makassar. Mungkin sebentar lagi bakalan turun hujan. Di beranda kost, saya duduk sendiri sambil memegang buku diaryku. Akupun melongo dan memikirkan semua yang telah terjadi. Sambil mengingat kembali semua kenangan-kenangan pahit maupun manis bersama semua sahabat-sahabatku. Setelah itu saya pun teringat Arvian, sahabatku. Sambil mengingat kenangan bersamanya, saya meggoreskan tinta hitam diatas kertas putih diaryku.
“Aku mencintainya bukan karena keegoisanku, tapi saya mencintainya karena ia ialah milik Yang Maha Kuasa. Aku tak harus menuntutnya untuk mengikuti semua apapun yang saya mau. Yang saya inginkan hanyalah kebersamaan di setiap langkah. Bila ternyata ia mempunyai rasa yang sama ibarat yang saya miliki, saya yakin Tuhan akan memudahkan jalannya untuk mampu menemukan rasa itu. Tetaplah bahagia bersama jesica, walau itu membuatku sakit. Aku sudah mengikhlaskan semuanya. Mungkin ini ialah jalan terbaik untukku, ia dan jesica. Aku tak ingin menyakiti hati jesica dengan cara merampas semua perhatiannya. Bila saya tak mendapatkan hatinya sebagai pacar. Aku berharap, saya mendapatkan hatinya sebagai sahabat.”
Genggaman Cinta-Mu
Cinta ialah anugrah dari yang maha kuasa
Semua orang memilkinya
Dan berhak mendapatkannya
Cinta bukanlah suatu musuh yang harus di benci
Tapi ia ialah sahabat yang akan selalu menemani….
Menemani di kala suka maupun duka
Terimakasih Ya Tuhan….
Karena telah menunjukkan cinta-Mu padaku
Melalui sosok orang-orang yang menyayangiku
Aku berharap, Engkau takkan pernah meninggalkanku
Dan takkan pernah melepaskan genggaman cinta-Mu untukku…..
Hidup memang susah untuk di tebak. Semuanya berjalan seakan sebuah cerita.
Cerita hidup yang harus kita jalani dan lalaui satu persatu. Aku berfikir, bila saya sudah melangkah kedepan, maka saya akan terus melangkah walau tekadang harus membuatku terjatuh. Namun, saya takkan pernah berhenti untuk terus melangkah. Aku akan menganggap di kisah hidup ini akulah yang jadi tokoh utamanya. Dan saya tak ingin digantikan menjadi peran pembantu di kisah hidupku sendiri. Tetap tersenyum dengan semua cobaan yang kuhadapi. Akan ku katakan pada setiap problem yang kuhadapi, jika saya tidak sendiri dan saya masih punya Tuhan yang selalu menyayangiku. Aku tahu disetiap serat lembar kehidupanku selalu ada cinta yang terselip untukku. Cinta itu datang dari Tuhanku, kedua orang tuaku, keluargaku, sahabat-sahabatku, dan orang-orang yang menyayangiku. Semangat!!!! ^_^
THE END
“ Tak ada cinta yang lebih mengagumkan selain cinta yang diberikan Tuhan kepada kita. Jagalah cinta yang ada pada dirimu dikala ini! Jangan nodai cintamu hanya karena sebuah keegoisan. Jika kau salah memberi cinta, maka cinta itu hanya akan menyakiti dirimu sendiri.”
Terimakasih Cinta…. ^_@
Demikian cerita cinta kali ini, simak juga kisah lainnya di blog ini.
artikel terkait :
cerita cinta - sebening embun
cerita cinta - setelah kepergianmu Sumber http://eposlima.blogspot.com