Skip to main content

Cerpen Ibu - Karnamu

KARNAMU...!!!
oleh :  aulia khoirun n

Langit senja akan segera jatuh menjadi tetesan-tetesan hujan,mendinginkan kota panas terang benderang kini menjadi gelap gulita,tapi tidak ibarat suasana asrama, yang ramai dan terang karna penghuninya.“nis, ayo kita jalan-jalan” tawar zahwa.”tidak ah... saya mau berguru aja” jawabku sinis. ”kamu itu ya... nis hobi banget belar, besok kan tidak ada ulangan” sahut zahwa padaku tidak kalah sinis denganku. Sebari meninggalkanku, saya teruskan berguru menghiraukan semua bunyi yang mengelilingiku.

Malampun cepat sekali berlalu, kini sang fajar hampir waktunya muncul dari peraduannya, saya terbangun sebelum semuanya terbangun, ibarat kebiasaan sebelum adzan subuh berkumandang saya tunaikan kewajiban sholat tahajut, dan tidak lupa berguru meski hanya setengah jam, kini adza magrib berkumandang semua santri terbangun karna bunyi bel,yang mengema dan membuat suasana pagi makin ramai.

Matahari kini telah menampakkan diri dan memancarkan sinar yang begitu sempurna, yang dapat menerangi seluruh alam, terasa ramai sekali asrama, para santri asyik bermain laptop masing –masing membawa satu-satu kecuali saya yang asyik membawa buku, kuedarkan pandanganku pada teman-temanku, sepontan saya tertarik dengan tampilan layar laptop zahwa, kuhampiri zahwa perlahan-lahan, saya mulai meletakkan tubuh disampingnya, “ada apa nis,“ ungkap zahwa sebelum saya berkata apa-apa, “zah, itu apa namanya kok kayaknya menarik sekali” tanyaku sebari menunjuk layar zahwa, “oww... ini, facebook namanya nis, “ jawabnya, “buat apa zah,” ow... dengan facebook kita mampu berkomunikasi dengan orang luar negri dan mampu mengetahui semua berita-berita terbaru,makannya buat donk “ terang zahwa, “zah, saya mau dibuatin donk” pintaku, zahwa hanya mengangguk dan segera mengembangkan akun facebook untukku, usai sudah ia mengembangkan facebook untukku, “san cepat ambil laptop, buat apa punya laptop tapi jikalau tidak dipakai,” saya segera mengambil laptop yang saya taruh di almari, perlahan-lahan saya buka lapto dan mulai membuka facebook dengan adanya intruksi dari zahwa, dengan proses yang singkat kesannya saya dapat mengoprasikan facebook dengan mudah, dengan bergilirnya waktu saya semakin canggih untuk mengprasikan internet tidak hanya facebook saja, melainkan yang lainnya.

Awalnya saya gemar sekali berguru malah menjadi hobi dari saya kecil, tapi entah ada apa kini saya malas sekali untuk belajar, hari-hari saya terus lewati dengan online karan akomodasi waifi yang telah disediakan oleh asrama, “nis, ayo berguru jangan mainan laptop terus,” nasehat zahwa ,karna mungkin ia bosan dan marah karna sikap baruku.hari ujian datangpun saya lebih kalem dari pada semester kemarin.

Ujian semester telah terlewati, kesannya hari yang dinanti dan membuat debar-debar hati telah menghampiri, hatiku terus berdetak kencang, saya terkejut dan kecewa dengan hasil ujianku kali ini, air mataku tumpah seketika, dulu saya selalu masuk tiga besar tapi kini, saya tidak masuk sepuluh besar, sungguh mengecewakan, saya trakut menawarkan rapotku pada bunda, dan saya takut bunda kecewa denganku, tapi apa boleh buat hari ini saya harus pulang menawarkan hasil belajarku yang sangat mengecewakan.

Matahari telah berada di tenggah bumi, panasnya yang menusuk menuju pori-pori, langkahku berat, menuju pintu rumah, “sayang, mana rapotmu” tanya bunda seketika, hatiku tersontak kaget, saya akan berkata apa?, dengan berat saya serahkan rapotku perlahan-lahan, terlihat dari raut muka bunda, rasa kecewa yang mendalam, air mataku menetes satu persatu, “bunda, maafkan aku” ungkapku berlinang air mata dan segera saya bersujut di telapak kakinya, bunda hanya tersenyum padaku, rasa kecewanya tidak ia tampakkan dihadapanku,’‘sudahlah tidak apa ,bangunlah anakku” jawab bunda sebari menganggkat tubuhku, tubuhku lemas tidak berdaya, rasa kecewa dan menyesal terus menyelimuti, liburanku kali ini penuh dengan luka tidak ibarat semester kemaren, saya telah mengecewakan semuanya hanya dengan hobi baruku bermain internet, sungguh dosa sekali tubuh ini.

Udara pagi terasa sunyi, tidak ada sinar yang menghiasi karna tertutup oleh mendung, yang menggelapkan bumi, biasanya saya pulang sendiri, entah kenapa bunda mengantarkanku, hingga asrama ditemani dengan ayah, yang hari ini tidak bekerja di kantornya, sebelum saya melangkah pergi kucium kening dan tangan ayah dan bunda, saya dapat mencicipi ketulusan dan kerja keras mereka, sungguh betapa mulianya mereka. Aku segera melangkah ke gerbang, langkahku terhenti karna ucapan bunda, “nis, jadilah anak yang mampu membahagiakan bunda, ayah dan yang lainnya” karna ucapan bunda itu saya segera berbalik badan, mencium dan memeluk dekat tubuh bunda dan ayah, air mataku terus saja berlinangan, terjatuh tanpa disengaja.

Waktu cepat sekali berlalu, setelah kejadian yang begitu menyisakan luka itu, saya tinggalkan dunia mayaku, dan kembali ke dunia ku sebelumnya, dan menjadi saya yang sesungguhnya, ujian akhirku kali ini saya lewati dengan senagn hati tidak ibarat semester kemaren, yang tidak akan saya ulang dalam skenario hidupku.

Mentari pagi bersinar dengan terangnya, semua murid bergegas menuju sekolah, setiap langkahku saya hiasi dengan istigfar, jantung ini tidak hentinya berdenyut kencang, saya terkejud saad namaku terpanggil sebagai juara 1 dikelaz dan menjadi pringkat 1 paralel di sekolah, sungguh nikmat yang tidak terkira, “subahanallah...” air mataku kini menetes karna kebahagiaan, “bunda, akan saya tunjukkan pada bunda jikalau saya tidak mengecewakan bunda lagi”, saya melangkah menuju asrama, disetiap perjalananku banyak teman-teman yang mengucapkan selamat padaku, saya hanya tersenyum bahagia, langkahku terhenti saad melihat tante dan om yang sedang menungguku didepan asrama, “nis, ayo pulang tante sudah mengizinkanmu”sahut tante sebari memeluk dekat tubuhku, ada apa ini?, saya hanya termenung dan mengikuti perintah tante, melangkah ke kendaraan beroda empat yang sedang terpakir di depan asrama, meskipun jiwaku menyimpan beribu pertanyaan, tapi saya hanya terdiam.

Perjalanan jauhku terpenuhi dengan tanda tanya besar, jadi tidak terasa jikalau udah hingga di depan rumah, ‘kenapa rumah ramai’, saya melangkah menuju pintu rumah, terlihat banyak orang yang berdatangan dan membacakan ayat yasin dan ayat-ayat al qur’an lainnya, saya tersontak kaget melihat sosok perempuan yang sedang berbaring diruang tamu depan dan dibalut dengan kain kafan, air mataku tumpah seketika, ternyata wanita ang sedang berbaring yaitu bunda, saya segera memeluk jasad bunda, “nis, maafkan tante, tidak memberi tau sejujurnya bundamu meninggal karnay kangker paru-parunya yang tidak banyak diketahui orang” terang tante sebari menenangkan diriku, tidak hanya tante yang menenangkanku tapi tidak ada yang mampu menenangkanku, kecuali kehadiran bunda,” bunda, sebenarnaya saya mau menawarkan ini pada bunda, tapi kenapa bunda sudah tidak ada, kenapa bunda tega meninggalkanku, sendiri bersama ayah, bunda bangun”ungkapku memuncak berlinag air mata, sambil tubuh bunda yang tidak berdaya saya peluk erat. Sungguh berdosanya saya yang telah mengecewakan org yang paling saya cintai hingga selesai hayatku, tapi kenapa saad saya meraih kesuksesan orang yang saya cintai tidak ada. Salah apakah aku.ayah menyerahkan sekutum surat untukku dari bunda,

Sayang mungkin saad kau membaca surat ini bunda sudah tidak ada, maafkan bunda sayang, dan bunda yakin saad kau membaca surat ini pula kau telah meraih kesuksesan, selamat ya.. sayang bunda sangat menyayangimu.

Air mataku tumpah seketika, berdoa biar bunda di beri surga oleh tuhan.sebari tangisku saya luapkan pada tubuh ayah yang terlihat tegar.

Cerpen Ibu karya aulia khoirun n
mapk man 1 surakarta
email : auliaaukhisa@yahoo.co.id
Sumber http://eposlima.blogspot.com

Popular posts from this blog

Ungkapan Cinta Di 17 September Mimpi Cinta

Mimpi memang selalu menghibur, menakutkan, menyedihkan atau biasa saja. Begitu juga ketika saya bermimpi tentangmu di siang bolong. Ya, saya memimpikan kau di siang bolong. Aku bermimpi setelah kira-kira beberapa hari saya memberimu pertanyaan via Facebook, “Biasa tidak mengamalkan ilmunya?” Mimpi itu hadir menemani tidur siangku. Mimpi yang membuatku sedih. Apakah mimpi perihal saya pun hadir dalam tidurmu? Aku mengharapkan itu terjadi pada tidurmu walau hanya satu kali dalam hidupmu. Waktu seakan terulang kembali jika sudah masuk dalam dunia mimpi. Aku bermimpi mengenai kita yang terkumpul kembali dalam dunia sekolah. Namun dunia sekolah yang berbeda. Dalam memimpikan dirimu, saya memendam rasa padamu. Teringat kembali reaksi perasaanku waktu masih sekolah dulu. Ya, ada bisikan perasaan khusus padamu waktu masih sekolah walau kau pun tidak tahu. Mimpi bersamamu itu bermain diantara tiga daerah sekaligus. Ibaratnya kita sedang bermain teknik hilang-hilangan yang begitu cepat berga...

Rumah Termahal 5 Gadget dunia Berdasarkan

5 Termahal Home Based dunia Gadget – Homewares adalah alat untuk mempercantik kamar, tetapi juga berfungsi sebagai media dengan fungsi tertentu dari furnitur itu sendiri. Namun ruangan kami merasa kesepian tanpa kehadiran beberapa gadget untuk mengubah gadget atmosphere.Electronic seperti televisi, home theater, sound system adalah beberapa gadget yang berfungsi sebagai media Rumah Termahal 5 Gadget dunia Berdasarkan

Rubiah Island Dive Festival - NAD

sebagai keindahan alam Indonesia membentang dari Sabang ke Merauke, salah satunya terletak di kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, yaitu Pulau Rubiah dekat Pulau Weh. Wilayah perairan pulau menawarkan 2.600 hektar keindahan alam pariwisata bawah laut dan laut adalah alami. Sebelumnya Pulau Rubiah adalah sebuah pulau sebagai tempat transit bagi calon jamaah haji dari Aceh yang ingin berlayar ke arah Mekkah pada saat berbunga Aceh. Selama Perang Dunia Kedua, pulau ini merupakan kubu Belanda dan Jepang, dan hingga saat ini pertahanan tim Belanda runtuh bangunan masih terlihat di sana. Pulau ini dikenal sebagai taman laut surga karena bentuknya seperti akuarium raksasa. Ini memiliki banyak spesies ikan tropis, karang, kerang raksasa, dan banyak lainnya. Karang terdiri dari berbagai jenis, bentuk dan warna yang merupakan gugusan terumbu bunga. Untuk mengakses daerah ini, dapat melakukan perjalanan dengan tanah atau air dengan menggunakan perahu nelayan. Jika menggunakan perahu, ...