BENAR-BENAR TAK BISA Oleh Ellaisda Kamarku mulai terasa hangat. Cahaya sang mentari mulai menyilaukan mataku yang belum sepenuhnya terbuka. Aku berusaha berdiri dari ranjangku dan berjalan sempoyongan ke kamar mandi. Segera mandi, dan bla bla bla. Rutinitas pagi yang setiap pelajar lakukan. “Pagi ayah, ibu..” sapaku ketika bertemu mereka di meja makan “Makan dulu gih..” pinta ibuku “Nggak deh bu, si Ega udah nungguin di depan rumah. Nih, dari tadi beliau misscalled melulu.” “Kok nggak diajak masuk?” sahut ayahnya “Nggak usah yah. Kapan-kapan saja, udah keburu nih. Berangkat dulu Yah, Bu. Assalamualaikum.” Ucapnya sambil mencium tangan ayah dan ibunya ** “Ayo cepetan! Sudah hampir telat nih..” “Iya iya, tabah sedikit lah. Bawel banget sih jadi cowok.” Aku segera naik keboncengan motornya Ega itu temanku semenjak TK. Rumah kami dekat, jadi setiap hari selalu berangkat bersama. Kami sangat dekat. Kemana-mana selalu berdua. Dimana ada dia, disitu ada aku. Seperti Galih dan Rat
Cinta Puisi Terindah Untuk Pasangan